Monday, December 16, 2013

can you?

sedih itu...
ketika tidak ada lagi yang bisa mendengarmu








can you hear me? for a million times..

Tuesday, November 12, 2013

Sebaris Kalimat

Aku pernah, begitu mencintaimu dan masih mencoba menyayanginya disaat yang sama
Aku pernah, menggenggam kuat tanganmu tapi masih saja bersandar dibahunya
Aku pernah, menangis padamu tapi masih bisa tertawa dengannya
Aku pernah, percaya padamu tapi masih berharap padanya
Aku pernah, lebih memilih kebahagiannya daripada tatapan kecewamu
Ya, aku pernah...
Mencoba melupakanmu yang lebih dulu mengenalku
Mencoba membencimu yang lebih dulu mencintaiku
Mencoba meninggalkanmu yang slalu ada disana

Aku tidak bodoh, aku tidak buta
Aku hanya terlalu tamak, ingin memiliki keduanya
Walau pada akhirnya aku harus mengubur kenangan denganmu yang saat itu mungkin lebih mencintaiku
Sampai akhirnya, kamu mengetahui semua ceritanya, dan hanya diam
Dan aku, ya aku, tentu tidak bisa lagi menahanmu untuk pergi

Dan ketika aku berfikir semua akan baik-baik saja
Ketika aku berfikir aku bisa bahagia dengannya dan melupakanmu seiring berjalannya waktu
Ketika ternyata kamu masih duduk disana ntah menunggu apa
Ketika semua fikiranku ternyata hanya ada dalam kepalaku
Ketika aku menyadari bahwa memang hanya kamu yang akan selalu disana
Dan kamu tidak ada

Aku mencarimu
Mencarimu dalam diam, mencarimu yang seolah tidak pernah dilahirkan
Sampai akhirnya aku harus menyerah
Aku bahkan tidak berani berharap lagi ketika itu

Dan pada suatu hari, kamu berdiri disana
Tersenyum, menunggu untuk ku gapaikah?
Tidak mungkin aku menahan kakiku untuk berlari kearahmu ketika itu
Tapi aku berhenti, ragu. Berfikir, mungkin kamu hanya sebuah mimpi
Kamu berkata semuanya akan baik-baik saja
Tanpa ragu aku kembali berlari kearahmu
Kemudian kamu pun menghilang, tersapu angin, tanpa sempat mengatakan apa-apa
Aku hanya bisa diam memandangi kekosongan yang diciptakan bayanganmu

Aku benar-benar tidak berani lagi berharap
Takut kalu harus sakit karena terjatuh lagi
Takut bahkan hanya untuk memikirkan seberapa banyak lagi aku harus menangis untuk kamu
Sampai akhirnya suara ketukan terdengar dari pintu itu lagi
Dan ketika aku membukanya, kamu berdiri disana
Aku menghitung dalam hati, ya, aku menghitung dalam hati, menunggu-nunggu pada detik keberapa kamu akan menghilang lagi
Dan kamu masih disana
Aku mencoba menyentuhmu, dan kamu masih disana
Aku mencoba merengkuh wajahmu, dan kamu masih disana
Aku mencoba memelukmu, dan ternyata kamu masih disana

"Ya, aku kembali. Aku kembali untuk kamu"
Sebaris kalimat yang membawa dunia yang luas ke dalam hatiku yang sempit

Bersamamu selamanya, semoga

Friday, August 16, 2013

Untitle

Untuk
Pemanah berkuda yang suka bermimpi
Sulit merangkai kata untukmu sayang
Sebenarnya ada sedikit rasa malu dihatiku
Untuk memberikan sesuatu yang biasa ini untukmu
Maaf, bila kalimat disini tak seindah yang kamu inginkan dan berikan
Dan tak seberapa dibanding penantianmu ratusan hari lamanya
Untuk semua hal yang telah kita lakukan
Mengukir nama indah penuh arti di tembok yang kokoh dan sedikit baris kehidupan yang telah kita tulis bersama
yang pada akhirnya mendengar suara hati panas mereka
Terima kasih telah mengajariku cara mengukur dunia
Satu pesan untukmu sayang
Jangan pernah mencoba untuk menyerah mengejar pelangimu
Karena ia akan terus berada disana, tapi tak akan pernah kau raih jika kau masih tetap disini
Dan aku yakin Tuhan pasti akan memberi kita kesempatan dan kepercayaan, hingga nanti kita akan berada di negeri yang berbeda
Negeri penuh warna yang akan meramaikan dunia yang hitam putih
Negeri dimana kita dapat merasakan angin musim semi
Hangatnya matahari musim panas
Indahnya langit musim gugur
Dan dinginnya butiran lembut di musim salju
Seperti impianmu dan impianku saat ini
Let's around the world espi..




Note:
Puisi dari seorang teman, sangat berterima kasih Willa :) Saya sampai kehabisan kata-kata. Terima kasih sudah mengajari saya banyak hal, sesuatu yang terkadang sangat sulit ditemukan pada orang lain. Semoga Allah selalu memberikan yang terbaik buat kamu, buat kita :) {}

Thursday, August 1, 2013

Kalau seandainya besok...

Kalau seandainya besok aku menyerah
Kalau seandainya besok tidak ada lagi kita
Kalau seandainya besok Tuhan begitu merindukanku
Kalau seandainya besok... Kalau seandainya besok...
Kalau seandainya aku tidak memiliki banyak waktu
Apa yang akan kau katakan pada kekosongan?


1 Agustus 2013

Sedih, ketika ternyata kamu lebih memilih sendiri daripada ku temani di hari paling mengesalkanmu
Sedih, ketika tau akulah yang merusak hari itu
Aku, ternyata masih disini, duduk sendiri, menangis
Ntah apa yang ku tangisi, aku pun tak tau
Dia hanya keluar saja
Mungkin menunggu seseorang, seseorang yang akan menghapusnya
Tapi orang itu tidak datang, sayang
Tidak akn pernah
Karena di akhir cerita, aku harus memeluk diriku sendiri, dengan kuat, agar ia tidak hancur
Kamu tau, sepi ini membunuhku
Dan yang ku butuhkan, hanya kamu duduk disini, menemaniku dengan sebuah pelukan yang melelahkan tangisku dan mengantar pada mimpi yang dalam
Dan ketika aku terbangun, semua baik-baik saja
Kamu meyuruhku ku bicara, tapi apa arti beribu kata itu sehingga membuatmu tetap pergi
Aku lelah dan setiap detik menunggumu itu menyayatku
Tapi aku tau aku tidak akan kemana-mana, aku tau aku akan tetap disini, datang atau tidak datang kamu, aku akan tetap disini
Hmm, aku sangat suka menyakiti diri sendiri akhir-akhir ini, ya



Tuesday, July 30, 2013


-Aku berhenti melihatmu, saat hatiku berhenti berharap, ketika kau tidak juga menoleh kearahku-

-Ketika aku berhenti untuk membencimu, itu tandanya aku belajar untuk melupakanmu-

-Kamu, sesuatu yang aku tidak ingin lepaskan-

-Tuhan, hentikan saja permainan bodoh ini, karena air mata sudah habis untuk menghentikan sakit dari luka yang ada-

-Ironis ya, ketika sesuatu yang dijaga menahun hilang hanya dengan kedipan mata-

-Apa yang kamu berikan padaku disaat terakhir, itulah yang akan kuingat sampai mati-

-Bukan aku tak percaya, tapi aku hanya tidak yakin harus seberapa banyak lagi aku menangis saat kehilanganmu-

-Aku tidak cukup bijaksana untuk memimpin, aku tidak cukup meyakinkan untuk mengajak, Tapi aku ada untuk menjagamu tetap waras-

Saturday, July 27, 2013

Hanya Sebuah Cerita

Pernahkah aku bercerita padamu tentang aku yang selalu ceroboh yang menghilangkan sesuatu hanya setelah sedetik aku mengenggamnya bahkan kunci kamarku pun sering ku lupa letakkan dimana

Hmm ironis ya ketika dirimu pun tak bisa ku tahan untuk menghilang hanya di depan mataku ketika semuanya seolah terlihat baik saja ketika aku menyadari bayangmu yang perlahan memudar tapi aku hanya diam

Kamu tau cerita tentang sebuah awan yang jatuh cinta pada sebuah bukit pasir dan rela meluruhkan dirinya hanya agar sang bukit tidak tersapu angin ia pergi dengan tersenyum semua orang menyukai cerita itu

Dan apakah hal itu berlaku padaku adakah orang menyukai ceritaku yang membiarkanmu menghilang hanya karena aku tak ingin menyakitimu lebih dalam hanya karena aku tak sanggup melihatmu pura-pura tersenyum dan kemudian meringis di belakangku

Karena seberapa kuatpun aku memelukmu itu tak akan menahanmu untuk pergi

Tuesday, July 23, 2013

Reinstall

Ada kalanya ketika aku ingin tidak sekedar mem-format ingatanku, tapi meng-install ulang semuanya. Bukan karena aku ingin menghapusmu, justru aku ingin mengatur semuanya menjadi lebih baik. Mungkin memang klise, tapi aku memang tidak pernah menyesal pernah menjadi bagian dari hidupmu, dekat denganmu, mengenal kamu, dan menerima kenyataan bahwa kamu pernah dilahirkan, diciptakan.

Terima kasih pernah mengobrak-abrik hidupku sedemikian rupa, sehingga kamu bisa mengajariku cara membereskannya sendiri. Terima kasih telah mengingatkanku dengan cara yang indah. Aku yakin Tuhan yang menyusun semua sekenarionya. Izinkan aku mengingatmu dalam setiap doaku.

Maaf, maaf, maaf, hanya itu yang bisa aku ucapkan atas semua yang telah aku lakukan pada hidupmu. Aku ingin bahagia dan kamu pun begitu. Aku tak ingin menyakitimu dan aku yakin kamu pun begitu. Semoga kamu menemukan seseorang yang memiliki apa yang tidak kumiliki untukmu.

Sejak awal memang aku yang memaksa. Sejak awal memang aku yang terlalu berharap. Sejak awal memang aku tidak berhak memilih. Sejak awal memang tidak pernah ada kata kita

Untukmu, yang entah kapan aku berhenti cintai

Monday, July 22, 2013

Just Like It



Corpse Bride. Film yang menyita perhatian saya saat sekarang ini. Yaah, saya orangnya memang agak jadul jadi sukanya yang jadul-jadul. Tidak tau kenapa, tiba-tiba teringat saja dengan film ini. Dan ternyata mencari film ini tidak mudah saudara-saudara -_- sampai-sampai harus ngerepotin orang lain buat nyari linknya, karena saya agak gaptek =D *maafkan saya rediii, dan terima kasih sudah bersedia diganggu buat nyari film yang nggak seberapa ini, hiks.
Well, I like it. Walaupun saya nggak nemuin apapun dari film ini hanya sekedar kesenangan batin saja =D

Glek !

Menu sehat dan lezat, bisa buat batal puasa ni, hohoho



Sunday, July 21, 2013

Waiting

Aku masih ingat ketika dirimu datang dan mengetuk pintu itu berkali-kali
Sampai akhirnya aku penasaran dan membukanya untukmu
Kau membuatku terkejut dengan tingkah-tingkah ajaibmu
Hey! Aku fikir itu tidak ada akhirnya
Sampai akhirnya tanpa sadar aku mengumpulkan keajaiban-keajaibanmu dan merangkainya menjadi sebuah bola kaca yang rumit
Bahkan kau sendiri tidak percaya aku bisa membuatnya
Ya, karena aku pun tidak percaya
Ternyata kita punya bola kaca yang sama
Kau memberikan untukku milikmu, aku memberikan untukmu milikku
Apa yang ada dalam fikiranku waktu itu
...
Dan suatu hari, dengan tanpa sadar aku memecahkan milikmu
Kau datang dan diam melihat semuanya
Aku bahkan lebih diam lagi
Aku melihatmu mengumpulkan serpihan-serpihannya
Dan yang membuatku terkejut, kau menepis tanganku ketika aku hendak membantumu
Dan berlalu begitu saja, tanpa berkata apa pun, tanpa menoleh kebelakang
Aku hanya menatap kosong kepergianmu, dan menutup pintu
Sejak itu, aku takut bertemu denganmu, karena aku tidak bisa memperbaikinya
...
Sampai akhirnya kau mengetuk pintuku lagi
Saat aku ragu untuk membukanya kau mengeluarkan benda yang sangat kukenal itu dari sakumu, bola kacamu
Tentu saja aku membuka pintu itu untukmu
Mungkin kau bisa melihat betapa bahagianya aku saat itu
Dan kau pun tersenyum
Kau meletakkan bola kacamu diatas tanganku
Dan disaat yang sama kau mengeluarkan yang satunya dari sakumu, milikku
Kau terus membuatku tertawa dan mengangkat bola kaca milikku semakin tinggi di saat yang bersamaan
Sampai akhirnya, kau menjatuhkannya tepat di depanku
Kau memutar badanmu dan beranjak pergi ketika aku berlutut untuk memungut serpihan-serpihan halus milikku
Lagi-lagi tanpa menoleh
Dan anehnya aku masih tersenyum
...
Sampai saat ini, aku masih duduk disini
Sampai daun-daun kering itu jatuh dan hujan datang dan pergi tanpa bisa kuhitung lagi
Sampai air mata jatuh dan kering di pipi-pipiku
Sampai bola kaca itu berdebu dalam genggamanku
Aku masih disini, dengan pintu yang terbuka lebar
Dan akhirnya,
daun kering terakhir jatuh dari pohonnya dan terkulai lemah di atas tanah yang meretak
Dan akhirnya aku sadar, kamu tidak akan datang lagi
Kamu tidak akan kembali
Sudah saatnya aku mengunci pintu itu lagi
...


note :
23:59:59
20 Desember 2012
Ulang tahun yang paling suram sepertinya

Hidup


Melihatmu dengan gitarmu membuatku ingin menangis
Apa aku pernah terlihat sehidup itu dengan penaku?
...
Ketika aku sudah disurga nanti, aku akan meminta kepada Tuhan
agar dapat melihat dan mendengarmu bernyanyi, selamanya kalau boleh


14 Mei 2013

Question Mark

Ketika aku berhenti menoleh kearahmu
kau memaksaku untuk berpaling
Ketika aku bersembunyi darimu
kau memaksaku untuk keluar
Ketika aku baru saja mencoba untuk berlari
kau malah mencoba menahanku

Apa takdir sedang mempermainkan aku?
Atau hukum karma berlaku disini?
Aku tidak mengerti apa yang sedang direncanakan Tuhan

Mungkin apa yang kau rasa dan yang ku rasa hanya beda tipis
Mungkin kita berdua ingin berlari
Lucu ya,
ketika aku sendiri tidak mengerti perasaanku
sedangkan sepertinya aku tau perasaanmu
Hey, terlukis jelas diwajahmu
'kenapa aku harus bertemu denganmu?'



note:
27 Oktober 2012
Hari ketika aku bertemu kamu