Tuesday, September 30, 2014

Waktu

Ketika melihatmu
Aku mulai menapaki hari-hari menuju ketiadaan
Ketika mengenalmu
Aku mulai merangkai jam-jam menuju kekosongan
Ketika aku memulai cerita tentangmu
Aku mulai menjalin menit-menit menuju kehampaan
Ketika aku jatuh cinta padamu
Aku mulai menghitung detik-detik menuju penghabisan
Dan ketika kamu tau dan aku tersenyum
Aku telah kehabisan waktu

Saturday, June 14, 2014

Lie

Telinga saya bisa saja berpura-pura tidak mendengar apapun. Dan mulut saya bisa saja berpura-pura tertawa, bercanda, seperti yang kamu mau. Tapi, bahkan fikiran saya tidak bisa kamu tipu, apalagi perasaan saya.
Satu kebohongan yang selalu kamu berikan kepada saya. Satu kebohongan yang kamu beri judul "saya tidak apa-apa". Saya tau keadaan tidak selalu sebaik itu. Tapi kamu selalu memaksa saya untuk menerima hal itu. Ntah kenapa.
Apa mungkin karena saya tidak bisa memperbaiki keadaan ketika kamu katakan "semua tidak baik-baik saja". Atau saya hanya memperburuk keadaan apabila mengetahui hal yang sebenarnya. Keduanya pilihan yang buruk ya.
Hmm, maafkan, saya memang cuma wanita bodoh yang tidak bisa melakukan apa-apa. Yang bisa saya lakukan cuma menangis. Ohh! Tidak, tidak! Saya tidak menangis kali ini. Setidaknya, tidak dihadapan kamu. Maafkan keadaan yaa, kamu jadi harus terjebak dengan perempuan ini.
Ketika komunikasipun tidak bisa lagi saya jaga. Mungkin lawakan saya sudah terdengar garing dan membosankan. Sampai-sampai kamu harus menekan tombol merah itu lebih dulu. Padahal kan saya yang mengucapkan salam duluan, hehe.
Tapi yasudahlah. Malam ini saya akan berdo'a lagi pada Tuhan. Do'a yang sama.
Kalau kita memang ditakdirkan untuk bersama, semoga Allah selalu mendekatkan kita.
Kalau kita tidak ditakdirkan untuk bersama, semoga Allah menjauhkan kita, dengan cara yang paling baik.
=)



Tuesday, June 10, 2014

a-l-o-n-e

Malam ini, saya tidur sendiri, tanpa ada kamu yg menemani tidur saya
Malam ini, saya bermimpi sendiri, tanpa ada kamu yg menemani mimpi saya
Malam ini, saya memeluk guling sendiri, tanpa ada kamu yg memeluk di belakang saya
Malam ini, saya bernyanyi sendiri, tanpa ada kamu yg menina bobokkan saya
Malam ini, saya mengambil air minum sendiri, tanpa ada kamu yg mengambilkan air untuk saya
Malam ini, saya bermimpi buruk sendiri, tanpa ada kamu yg menenangkan saya
Malam ini, saya menangis sendiri, tanpa ada kamu yg menyeka air mata saya
Malam ini, saya sendiri, yaa saya sendiri, dalam gelap



Thursday, May 15, 2014

4 Year

"Jemput jam berapa hari ini?"
"Kamu kuliahnya sampek sore?"
"Makan dimana kita?"

Hmm, akhir-akhir ini hanya pertanyaan seperti itu yang saya dengar. Pertanyaan yang bagi orang lain sangat sederhana. Tapi bagi saya, sederhana itu membuat bahagia.

Hari ini, ketika saya terakhir kali mengantarkan kamu dalan sepekan ini, ketika saya terakhir kali mendengarkan tawa kamu dalam sepekan ini, ketika saya terakhir kali mengelus jemari kamu dalam sepekan ini, hati saya rasanya ingin sekali berkata, "Tuhan, bolehkah hanya laki-laki ini yang selalu saya doakan setelah keluarga dan famili saya?"

Terima kasih, untuk kamu dan waktu kamu yang kamu habiskan dengan saya. Terima kasih, untuk kamu dan sabar kamu menghadapi saya. Terima kasih, untuk kamu dan tawa kamu yang kamu habiskan untuk menghadapi wajah jutek saya. Terima kasih, untuk kamu dan genggaman kamu yang kamu berikan untuk menguatkan saya, dalam jauh, dalam jarak.

Maaf, saya hanya seorang perempuan yang hanya tau bagaimana caranya merengek untuk meminta waktu kamu. Maaf, saya hanya seorang perempuan yang hanya tau bagaimana caranya mengambek untuk menguji sabar kamu. Maaf, saya hanya seorang perempuan yang hanya tau bagaimana caranya merajuk untuk memancing tawa kamu. Maaf, saya hanya seorang perempuan yang hanya tau bagaimana caranya menangis agar selalu dikuatkan oleh kamu. Maaf, saya hanya seorang perempuan yang hanya tau bagaimana caranya menjadi egois agar saya dapat memiliki kamu untuk diri saya sendiri. Maaf, saya hanya seorang perempuan yang hanya tau bagaimana caranya mencintai kamu, dari 4 tahun yang lalu, sampai tahun-tahun yang akan datang.

Bahkan saya tidak bisa menuliskan sesuatu yang menyentuh untuk hari favorit kamu, hari favorit kita. Yang bisa saya lakukan hanya menuliskan berparagraf-paragraf bodoh yang tanpa saya tulis pun mungkin kamu sudah tau. Dan bodohnya saya, ntah kenapa saya merasa bahagia karena hal bodoh sederhana ini.

                                 
                                                           15 Mei 2010 - 15 Mei 2014






Sunday, March 16, 2014

Memories

Mungkin sebagai pengingat
kalau dia pernah mencintai dia...



Sunday, February 2, 2014

Tidak Apa-apa

Ntah sudah berapa kali saya mengatakan 'tidak apa-apa' beberapa minggu terakhir ini
Kamu mungkin bertanya kenapa saya selalu diam
Terkadang saya sendiri tidak tau kenapa
Terkadang saya memang benar-benar tidak tau harus berbuat apa
Terkadang saya hanya sedang berfikir keras, apakah sudah saatnya saya menyerah?
Karena sepertinya, saya berfikir...
Mungkin hanya saya yang peduli
Mungkin hanya saya yang berharap
Mungkin saya hanya berjalan sendiri

Bukan, bukan saya tidak percaya
Bukan saya lelah
Saya hanya tidak menemukan lagi, keberanian yang dulu kamu tawarkan



Monday, December 16, 2013

can you?

sedih itu...
ketika tidak ada lagi yang bisa mendengarmu








can you hear me? for a million times..