Saturday, September 15, 2012

Cerita Bodoh

Pernah membaca cerita bodoh? Ya, cerita tentang aku yang pernah punya hati untukmu. Ceritanya singkat, tidak sampai berlembar-lembar tahun.Pemeran utamanya ya aku. Dan kamu, ya kamu, menjadi peran antagonisnya. Tidak perlu protes, karena memang begitulah adanya.
Di cerita itu kamu seperti bintang laut. yang membuka cangkang kerang dengan paksa untuk mencari makan, untuk bertahan hidup. Yang ingin aku tanyakan, apa kamu juga seperti itu? Apa kamu memaksaku membuka hati untuk bertahan hidup? Dan meninggalkannya begitu saja, terbuka, terbengkalai.
Letak bodohnya adalah, 'aku menghadapi kamu dengan hati yang bahkan kamu tidak pernah punya'. Kamu mau kelanjutannya? Baca saja sendiri. Aku sudah mengirimkannya khusus ke kepalamu.

Menjadi Cermin






Beberapa hari yang lalu, atau bahkan mungkin beberapa bulan hingga tahun yang lalu aku adalah seorang 'aku yang bukan aku'. Berusaha menjadi orang lain untuk sekedar dilihat, didengar, dan bla...bla...bla... 

Saturday, September 8, 2012

Tetap Menulis

Aku hanyut dalam diam
Mendengarkan nada dari dalam keheningan
membuai ku jauh

-Kamu mirip sekali dengan tengkorak di lab biologi ku. Selalu tersenyum, palsu-

-Banyak hal yang bisa terjadi dalam sepersekian detik, dari yang sederhana hingga yang paling rumit. Karena Tuhan tak menanam takdir tanpa rencana-

-Adakah harga untuk setiap tetes air mata yang jatuh hanya untuk menjaga hati milik Tuhan yang bahkan

Friday, September 7, 2012

Hug Me

Terima kasih telah membuatku mengerti :)
Bantu aku dengan khayalan-khayalanku, ya Tuhan
Karena jiwa ini semakin melemah
Senyum ini nyaris pudar
Kalau pun aku tak maju,

Thursday, September 6, 2012

"Khayalanku" is my hero

Mungkin aku bisa menulis semesta karena aku telah melihat.
Mungkin aku bisa menyanyikan dunia karena aku telah mendengar.
Tapi, hey, aku bukan Alice yang bisa melihat masa depan.
Aku bukan Edward yang bisa membaca fikiran orang.

Penulis Payah

"Aku bisa aja nulis sesuatu yang lebih besar dari dunia lengkap dengan detail-detail rumitnya, hanya dengan satu kalimat." Yang bagi kamu itu adalah bagian dari satu paragraf yang tidak penting untuk di bahas. Dan aku tidak akan berhenti menulis sampai kamu lupa kalau bagi kamu itu tidak penting. Sampai akhirnya aku harus berhenti dan merobek setiap kertas yang aku tulis serta tidak berusaha untuk mengulangnya lagi karena