Tuesday, November 12, 2013

Sebaris Kalimat

Aku pernah, begitu mencintaimu dan masih mencoba menyayanginya disaat yang sama
Aku pernah, menggenggam kuat tanganmu tapi masih saja bersandar dibahunya
Aku pernah, menangis padamu tapi masih bisa tertawa dengannya
Aku pernah, percaya padamu tapi masih berharap padanya
Aku pernah, lebih memilih kebahagiannya daripada tatapan kecewamu
Ya, aku pernah...
Mencoba melupakanmu yang lebih dulu mengenalku
Mencoba membencimu yang lebih dulu mencintaiku
Mencoba meninggalkanmu yang slalu ada disana

Aku tidak bodoh, aku tidak buta
Aku hanya terlalu tamak, ingin memiliki keduanya
Walau pada akhirnya aku harus mengubur kenangan denganmu yang saat itu mungkin lebih mencintaiku
Sampai akhirnya, kamu mengetahui semua ceritanya, dan hanya diam
Dan aku, ya aku, tentu tidak bisa lagi menahanmu untuk pergi

Dan ketika aku berfikir semua akan baik-baik saja
Ketika aku berfikir aku bisa bahagia dengannya dan melupakanmu seiring berjalannya waktu
Ketika ternyata kamu masih duduk disana ntah menunggu apa
Ketika semua fikiranku ternyata hanya ada dalam kepalaku
Ketika aku menyadari bahwa memang hanya kamu yang akan selalu disana
Dan kamu tidak ada

Aku mencarimu
Mencarimu dalam diam, mencarimu yang seolah tidak pernah dilahirkan
Sampai akhirnya aku harus menyerah
Aku bahkan tidak berani berharap lagi ketika itu

Dan pada suatu hari, kamu berdiri disana
Tersenyum, menunggu untuk ku gapaikah?
Tidak mungkin aku menahan kakiku untuk berlari kearahmu ketika itu
Tapi aku berhenti, ragu. Berfikir, mungkin kamu hanya sebuah mimpi
Kamu berkata semuanya akan baik-baik saja
Tanpa ragu aku kembali berlari kearahmu
Kemudian kamu pun menghilang, tersapu angin, tanpa sempat mengatakan apa-apa
Aku hanya bisa diam memandangi kekosongan yang diciptakan bayanganmu

Aku benar-benar tidak berani lagi berharap
Takut kalu harus sakit karena terjatuh lagi
Takut bahkan hanya untuk memikirkan seberapa banyak lagi aku harus menangis untuk kamu
Sampai akhirnya suara ketukan terdengar dari pintu itu lagi
Dan ketika aku membukanya, kamu berdiri disana
Aku menghitung dalam hati, ya, aku menghitung dalam hati, menunggu-nunggu pada detik keberapa kamu akan menghilang lagi
Dan kamu masih disana
Aku mencoba menyentuhmu, dan kamu masih disana
Aku mencoba merengkuh wajahmu, dan kamu masih disana
Aku mencoba memelukmu, dan ternyata kamu masih disana

"Ya, aku kembali. Aku kembali untuk kamu"
Sebaris kalimat yang membawa dunia yang luas ke dalam hatiku yang sempit

Bersamamu selamanya, semoga