Saturday, September 15, 2012

Menjadi Cermin






Beberapa hari yang lalu, atau bahkan mungkin beberapa bulan hingga tahun yang lalu aku adalah seorang 'aku yang bukan aku'. Berusaha menjadi orang lain untuk sekedar dilihat, didengar, dan bla...bla...bla... 
Sampai akhirnya beberapa hari yang lalu saya sadar kalau menjadi 'aku yang bukan aku' itu lebih menyedihkan daripada menjadi 'aku' yang bukan siapa-siapa, well karena semua orang itu adalah 'siapa-siapa' kan.

Selasa kemarin saat sedang belajar bahasa indonesia di kelas tentang drama <<topik yang paling serem buat aku>> kita diajak main 'menjadi cerminnya orang lain'. Haha mungkin kita keliatan lucu ya waktu itu, baik yang menjadi orang dan yang menjadi cermin, sama bodohnya tingkahnya. Dan sabarnya lagi kalau dapat pasangan yang super duper freaky, seperti aku (T.T) hiks. Apalagi kalau jadi cerminnya dia. Karena ngikutin tingkah orang normal aja udah susah, apa lagi ngikutin tingkah orang aneh seperti temen saya itu -.- dikerjain habis-habisan.
Ma-ka-nya jangan mau jadi cerminnya orang lain, alias menjadi kamu yang bukan kamu. Terkadang jadi diri sendiri itu memang susah, tapi lebih susah lagi kalau kita coba-coba jadi orang lain. Bahkan nggak ada untungnya. Apalagi kalau kita jadi orang lain cuma supaya di-wow sama orang lain. Karena sebenarnya 'wow' yang dikasih orang lain itu tujuannya bukan ke kita, tapi ke orang yang udah kita ikutin. Itu sama aja, kan, kita nambah jumlah fansnya si dia. Bener-bener berbanding terbalik dengan tujuan semula ya kan.
Kalau mau orang lain banyak yang seneng sama kita, just be ur self. Apa adanya saja. Indah itu sederhana. Orang gila aja bisa punya banyak fans dengan jadi dirinya sendiri, kenapa kita nggak. Yang terpenting bukan apa yang dilihat orang lain, tapi apa yang dilihat Tuhan. :)

No comments:

Post a Comment