Saturday, June 14, 2014

Lie

Telinga saya bisa saja berpura-pura tidak mendengar apapun. Dan mulut saya bisa saja berpura-pura tertawa, bercanda, seperti yang kamu mau. Tapi, bahkan fikiran saya tidak bisa kamu tipu, apalagi perasaan saya.
Satu kebohongan yang selalu kamu berikan kepada saya. Satu kebohongan yang kamu beri judul "saya tidak apa-apa". Saya tau keadaan tidak selalu sebaik itu. Tapi kamu selalu memaksa saya untuk menerima hal itu. Ntah kenapa.
Apa mungkin karena saya tidak bisa memperbaiki keadaan ketika kamu katakan "semua tidak baik-baik saja". Atau saya hanya memperburuk keadaan apabila mengetahui hal yang sebenarnya. Keduanya pilihan yang buruk ya.
Hmm, maafkan, saya memang cuma wanita bodoh yang tidak bisa melakukan apa-apa. Yang bisa saya lakukan cuma menangis. Ohh! Tidak, tidak! Saya tidak menangis kali ini. Setidaknya, tidak dihadapan kamu. Maafkan keadaan yaa, kamu jadi harus terjebak dengan perempuan ini.
Ketika komunikasipun tidak bisa lagi saya jaga. Mungkin lawakan saya sudah terdengar garing dan membosankan. Sampai-sampai kamu harus menekan tombol merah itu lebih dulu. Padahal kan saya yang mengucapkan salam duluan, hehe.
Tapi yasudahlah. Malam ini saya akan berdo'a lagi pada Tuhan. Do'a yang sama.
Kalau kita memang ditakdirkan untuk bersama, semoga Allah selalu mendekatkan kita.
Kalau kita tidak ditakdirkan untuk bersama, semoga Allah menjauhkan kita, dengan cara yang paling baik.
=)



No comments:

Post a Comment